Gunadarma BAAK News

Kamis, 25 November 2010

BAB IX = ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN

1. MENJELASKAN PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN NILAI


* ILMU PENGETAHUAN

Ilmu Pengetahuaan adalah proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logic, dan konsisten. Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan dan objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spectrum analisis amat luas, mencakup nilainya yang supermakro, makro dan mikro. Hal ini jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu : fisika, kimia, kedokteran, pertanian, rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.

http://definisi-pengertian.blogspot.com/2009/11/pengertian-ilmu-dan-ilmu-pengetahuan.html


* TEKNOLOGI

Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri. Oleh sebab itu, tepat momentumnya jika kita merenungkan masalah teknologi, menginventarisasi yang kita miliki, memperkirakan apa yang ingin kita capai dan bagaimana caranya memperoleh teknologi yang kita perlukan itu, serta mengamati betapa besar dampaknya terhadap transformasi budaya kita. Sebagian dari kita beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. padahal, kalau kita membaca sejarah, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.

http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi

* NILAI

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.

http://uzey.blogspot.com/2009/09/pengertian-nilai.html



2. MENJELASKAN PENGERTIAN KEMISKINAN

Kemiskinan sebagai suatu fenomena sosial tidak hanya dialami oleh negara negara yang sedang berkembang tetapi juga terjadi di negara yang sudah mempunyai kemapanan di bidang ekonomi. Fenomena ini pada dasarnya telah menjadi perhatian, isu, dan gerakan global yang bersifat kemanusiaan (humanity). Hal ini tercermin dari konferensi tingkat tinggi dunia yang berhasil menggelar Deklarasi dan Program Aksi untuk Pembangunan Sosial (World Summit in Social Development) di Compenhagen pada tahun 1995. Salah satu fenomena sosial yang dipandang perlu penanganan segera dan menjadi agenda Tingkat Tinggi Dunia tersebut adalah kemiskinan, pengangguran, dan pengucilan sosial yang ada di setiap negara.

http://www.depsos.go.id/Balatbang/Puslitbang%20UKS/2005/gunawan.html



STUDY KASUS

Amerika Serikat sebagai negara maju juga dihadapi masalah kemiskinan, terutama pada masa depresi dan resesi ekonomi tahun 1930-an. Pada tahun 1960-an Amerika Serikat tercatat sebagai negara adi daya dan terkaya di dunia. Sebagian besar penduduknya hidup dalam kecukupan. Bahkan Amerika Serikat telah banyak memberi bantuan kepada negara- negara lain. Namun, di balik keadaan itu tercatat sebanyak 32 juta orang atau seperenam dari jumlah penduduknya tergolong miskin.

http://www.scribd.com/doc/14597304/TEORI-KEMISKINAN



OPINI

Pendapat saya dari study kasus yang diatas bahwa sesungguhnya kemiskinan itu terjadi karena mungkin faktor kurangnya perhatiaan pemerintah Amerika terhadap rakyatnya yang ada dipedalaman, atau mungkin masyarakatnya saja yang tidak mau berusaha untuk maju dan bangkit dari keterpurukan atou lepas dari kemiskinan tersebut.
sekian pendapat dari saya, kurang lebihnya saya minta maaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar