Gunadarma BAAK News

Kamis, 01 Desember 2011

TUGAS 4 PART 1 (TEORI ORGANISASI UMUM 1)


MOTIVASI

          Motivasi adalah suatu istilah yang menunjuk ke kekuatan yang mendorong dan mengarahkan keberhasilan perilaku yang tetak ke arah tujuan tertentu. Menurut Walgito, motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organism yang mendorong perilaku kea rah tujuan. Menurut Walgito motivasi mengandung tiga aspek, yaitu :
* Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri individu yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan dan keadaan mental.
* Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut.
* Sasaran dan tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut.

Sedangkan menurut Plotnik, motivasi mengacu pada berbagai faktor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada wajtu tertentu. Seseorang yang termotivasi memiliki tiga ciri, yaitu :
* Anda terdorong berbuat atau melaksanakan sesuatu kegiatan.
* Anda langsung mengarahkan energy anda untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
*Anda mempunyai intensitas perasaan-perasaan yang berbeda tentang pencapaian tujuan tertentu.


TEORI-TEORI TENTANG MOTIVASI

          Teori motivasi berupaya untuk memberi serangkaian prinsip-prinsip untuk memberikan petunjuk pemahaman kita tentang dorongan, keinginan, kebutuhan, usaha, dan tujuan yang datang dari motivasi.

a.     Teori Drive
Teori drive bisa diuraikan sebagai “teori- teori dorongan tentang motivasi”, perilaku didorong ke arah tujuan oleh keadaan- keadaan yang mendorong dalam diri seseorang atau binatang. Secara umum teori drive mengatakan hal berikut, “ketika suatu kedaaan dorongan internal muncul, individu didorong untuk mengaturnya dalam perilaku yang akan mengarah ke tujuan yang mengurangi intensitas keadaan yang mendorong, pada manusia dapat mencapai tujuan yang memadai yang mengurangi keadaan dorongan apabila dapat menyenangkan atau memuaskan.

b.     Teori Insentif
Teori Insentif justru merupakan teori kebalikan dari teori drive, teori insentif adalah “teori- teori dorongan” tentang motivasi, karena ciri- ciri tertentu yang dimiliki, objek tujuan mendorong perilaku ke arah tujuan tersebut.

c.      Teori Oponen Proses
Dasar dari teori ini adalah pengamatan bahwa banyak keadaan emosi- emosi diikuti oleh keadaan yang bertentangan atau berlawanan. Teori ini memberikan suatu cara berfikir tentang dasar dari beberapa motif yang dipelajari.

d.     Teori Tingkat Optimal
Teori ini mungkin dapat disebut “just right theory” (teori yang baik- baik saja). Individu dimotivasi untuk berperilaku dalam suatu cara untuk mencapai tingkat dorongan (arousal) yang optimal. Maksudnya, jika dorongan itu terlalu rendah, seseorang akan mencari situasi atau stimulus yang menaikan dorongan itu, namun jika dorongan itu terlalu tinggi perilaku akan diarahkan ke arah penurunan dorongan sehingga akan mendapat hasil tingkat yang optimal.


JENIS-JENIS MOTIVASI

1.     Motivasi Biologis
Motivasi biologis secara luas adalah berakar dari fisiologis dari tubuh. Keadaan motif biologis ditimbulkan oleh hilangnya keseimbangan dan perilaku yang di motivasi didorong oleh hemeostatis yang tidak seimbang membantu memulihkan kondisi seimbang. Macam –macam motivasi biologis :

·        Motivasi Lapar
proses biologis yang menopang hidup memperoleh energy mereka dan substansi kimia dari makanan. Jadi, dapat dimengerti bahwa lapar adalah motif proses primer yang diperlukan untuk hidup. Sumber motivasi lapar adalah kontrak otot perut yang menjadi signal untuk perasaan lapar dan juga hypothalamus yaitu merupakan bagian dari otak yang secara kritis terlibat dalam motivasi lapar dan dalam sejumlah motif biologis lain.

·        Motivasi Haus
Tubuh memiliki seperangkat proses hemeostatis internal yang kompleks untuk mengatur tingkat cairan dan perilaku minum. Tingkat air dalam tubuh dipelihara oleh kejadian fisiologis dalam beberapa hormone yaitu hormone antidiuretic (ADH), yang mengatur penghilangan air melalui ginjal. Cellular dehydration dan hypovolemia menyumbang pada haus dan minum disebut double- depletion hypothesis. Bagaimana kedua mekanisme itu bekerja yang akan menghasilkan keringat, tubuh kehilangan air, osmoreseptor (bagian dalam/depan dari hypothalamus yang menghasilkan impuls- impuls syaraf ketika mengalami dehidrasi), dan volume darah telah menurun. Haus dimunculkan dan kita akan minum untuk membasahi sel- sel dan mengembalikan volume darah ke tingkat normal.

·        Motivasi Seksual
Motivasi seksual adalah sosial karena motivasi ini melibatkan orang lain. Seks dalam psikologi dipercayai sebagai bagian yang penting dari kehidupan emosi kita, seks dapat menimbulkan kenikmatan intens, tetapi juga dapat memberi kita penderitaan yang dalam dan menyebabkan kita terlibat dalam berbagai keputusan sulit. Seks mempunyai ciri yang terangkai sebagai bagian dari dorongan biologis, yang pertama bahwa seks bukan diperlukan untuk mempertahankan hidup individu, kecuali bahwa seks diperlukan untuk kelangsungan hidup spesies itu. Kedua, perilaku seksual tidak ditimbulkan oleh kurangnya zat- zat tertentu dalam tubuh. Ketiga, setidaknya pada binatang tingkat tinggi, motivasi seksual mungkin lebih dipengaruhi oleh informasi pancaindera dari lingkungan. Manusia yang secara hormonal siap digetarkan secara seksual oleh perkataan oranglain, wajah, gaya, suara, cara berpakaian dan wewangian orang lain. Dengan kata lain kebanyakan perilaku seksual dihidupkan oleh stimulus yang bertindak sebagai intensif atau penguat.

2.     Motif Sosial
Motif sosial adalah keadaan motif yang kompleks, yang merupakan sumber dari banyak tindakan manusia. Disebut sosial karena dipelajari dalam kelompok dan biasanya melibatkan orang lain. Menurt Mc Clelland terdapat 3 (tiga) jenis motif social, yaitu :

·        Kebutuhan Berprestasi
Kebutuhan ini merupakan motif social yang dipelajari secara mendetail. Orang yang mempunyai kebutuhan ini akan meningatkan kinerjanya, dan dengan demikian akan terlihat kemampuan berprestasinya. Penelitian menunjukan bahwa orang yang mempunyai n-achievement tinggi, akan mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang n-achievment nya rendah.

·        Kebutuhan Akan Kekuasaan
Kebutuhan ini timbul dan berkembang dalam interaksi social. Orang yang mempunyai power needs tinggi suka melakukan control, mengendalikan atau memerintah orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar