Gunadarma BAAK News

Selasa, 09 April 2013

PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran deduktif adalah suatu tahap pemikiran dan pembelajaran manusia untuk menghubungkan antara data dengan fakta yang ada sehingga pada akhirnya terdapat kesimpulan yg dapat diambil.

Dalam suatu penalaran deduktif, ada ide-ide yang telah dirumuskan dalam kalimat dan diatur dengan ide yang bersifat umum (premis mayor), diletakkan pada bagian awal dan diikuti dengan ide yang bersifat khusus. Penataan ini dapat direalisasikan dengan menampilkan kalimat pada awal, kemudian dilanjutkan dengan kalimat penjelas. Penjelas (ide penunjang) dapat berupa bukti, contoh : ilustrasi, data statistik, perincian dan sebagainya. Bukti dapat diambil dari hasil pegamatan observasi atau hasil penelitian. Dalam penalaran deduktif, kalimat topik yang berisi ide pokok ditempatkan di awal.

Contoh penalaran deduktif:

Mendengarkan musik dapat menenangkan jiwa. Dalam penelitian ilmiah telah dibuktikan bahwa mendengarkan musik itu dapat menenagkan pikiran manusia dari berbagai macam masalah yang sedang dihadapinya. Dengan mendengarkan musik manusia dapat mengurangi masalah yang dipikirkan. Beban berat masalah yang dialami menjadi berkurang sehingga seseorang dapat memecahkan masalah dengan akal sehatnya. Berdasarkan penelitian tentang mendengarkan musik dapat disimpulkan bahwa orang yang suka mendengarkan musik pada umumnya lebih tidak ada beban dan selalu senang.


Jenis-jenis penalaran deduktif:

1.    Silogisme Kategorial
Suatu silogisme yang terdiri dari tiga proposisi, dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis khusus disebut premis minor. Simpulan terdapat subjek dan predikat. Contoh :
•    Semua atlet berolahraga
•    Semua pelari adalah atlet
•    Jadi, semua pelari berolahraga

2.    Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Contoh :
•    Jika mobil di gas, mobil akan berjalan
•    Mobil di gas
•    Jadi, mobil berjalan

3.    Silogisme Alternatif
Suatu silogisme yang terdiri dari premis mayor yang berupa proposisi alternatif. Jika premis minornya membenarkan salah satu alternatif, maka simpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh :
•    Dia adalah seorang pembalap atau pencuri
•    Dia seorang pembalap
•    Jadi, dia bukan seorang pencuri

4.    Entimen
Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan. Contoh :
•    Semua penyanyi adalah orang terkenal
•    Afgan adalah seorang penyanyi
•    Jadi, Afgan adalah orang terkenal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar